Senin, 29 Agustus 2016

Survei Permasalahan BK



PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
IKIP PGRI MADIUN

Garis Besar Program Perkuliahan
Mata Kuliah     : Survei Permasalahan BK
Bobot               : 3 SKS
Prodi                : Bimbingan dan Konseling
Dosen              : Rischa Pramudia Trisnani M.Pd

A.   Deskripsi
Mata kuliah ini menguraikan tentang  konsep dasar penelitian survei, proses penelitian survei yang mencakup penyusunan proposal, pelaksanakan penelitian  dan mengkomunikasikan hasil penelitian. Proses pembelajaran  menekankan pada dicapainya  pemahaman  mahasiswa tentang  konsep penelitian  dan perkembangan metode survei serta melakukan survei terhadap permasalahan bimbingan konseling.
B.   Tujuan
Setelah menyelesaikan studi dalam mata kuliah survei permasalahan BKselama satu semester mahasiswa diharapkan mampumenuliskaryatulisilmiah.
C.   Strategi  Perkuliahan
Sesuai yang adapadadiktat survey permasalahan BK

D.   Program Perkuliahan
No
Materi Perkuliahan
Keterangan
1
Kontrakkuliah
11 Maret 2016
2
SurveipermasalahandanPermasalahanBK
18 Maret 2016
3
KarakteristikSurveidanTahapanSurvei
1 April 2016
4
Konsultasi (MenentukanMasalahPenelitian)
8 April 2016
5
Konsultasi (Proposal)
15 April 2016
6
Konsultasi (Proposal)
22 April 2016
7
UTS
25 April – 07 Mei 2016
8
Menyusun Instrument Penelitian
13 – 20 Mei 2016
9
Menyebarkan Instrument
27 Mei 2016
10
Konsultasi
3-24 Juni 2016
11
UAS
11-23 Juli 2016



E.    Kebijakan Perkuliahan
1.       Kehadiran. Mahasiswa diwajibkan hadir kuliah paling sedikit 75% dari total perkuliahan. Apabila kehadiran mahasiswa kurang dari 75% maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian akhir semester.
2.       Diskusi kelas. Setiap mahasiswa harus terlibat dan proaktif di dalam menyampaikan gagasan, argumen dan sudut pandang terhadap suatu topik yang sedang dikaji. Penyampaian hal tersebut harus dilakukan secara kritis, jujur, dan saling menghormati.
3.       Kejujuran akademik. Makalah dan tugas lain hendaknya mengikuti tata tulis yang benar, misalnya pengutipan dari sumber (pengarang, tahun, dan halaman). Pengabaian aturan tata tulis ilmiah berarti melanggar peraturan akademik. Kesamaan reaksi makalah dan tugas yang ditulis oleh seorang mahasiswa dengan mahasiswa yang lain juga merupakan bentuk pelanggaran peraturan akademik. Konsekuensi atas pelanggaran peraturan akademik itu adalah pemberian skor nol atas pekerjaan yang dikumpulkan.
4.       Etika.Kemampuanmembimbingdirisendiri yang tercermindalamtindakan, ucapandancaraberpakaiandalamkehidupansehari-hari.

F. Referensi
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2003
Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2003
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2002
Hartono, J. (2004). METODOLOGI PENELITIAN BISNIS : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
Indriantoro, N., & Supomo, B. (1999). METODOLOGI PENELITIAN BISNIS untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kerlinger, N Fred. 2006. Asas – Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajdah Mada University Press.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-   Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Said, Bustami . Buku Ajar Prinsip – Prinsip Pengelolaan Pembelajaran. Pamekasan : Stain Pamekasan Press, 2006
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007
Supardi. 2012. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta: Ufuk Press.

KONSELING KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK



KONSELING KELUARGA DALAM  MEMBENTUK KARAKTER ANAK
Rischa Pramudia Trisnani
IKIP PGRI MADIUN


Abstrak
       Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Di zaman sekarang banyak yang tidak mencerminkan anak yang berkarakter. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya kasus kenakalan anak dan remaja.
       Hal tersebut disebabkan karena penanganan hanya dilakukan secara sepihak saja tanpa melibatkan pihak lain padahal penanganan kasus kenakalan anak dan remaja tidak bisa diselesaikan per-individu. Akan tetapi memberikan bantuan atau konseling keluarga kepada seluruh anggota keluarga khususnya orang tua murid sebagai komponen-komponen sistem yang menentukan tercapainya kesejahteraan keluarga. Alasannya adalah bahwa penyimpangan perilaku dan gangguan emosional terjadi dalam suatu sistem keluarga yang masing-masing anggotanya berkomunikasi, saling menghargai, saling mendorong, dan saling membutuhkan. Konseling keluarga adalah usaha membantu individu anggota keluarga untuk mengaktualisasikan potensinya atau mengantisipasi masalah yang dialaminya, melalui system kehidupan keluarga dan mengusahakan agar terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri individu yang akan memberi dampak positif pula terhadap anggota keluarga yang lainnya. Dari berbagai permasalahan yang menimpa anak dan remaja saat ini bisa disimpulkan bahwa karakter anak dapat terbentuk dengan adanya konseling keluarga.

Kata Kunci: Konseling Keluarga, Karakter